Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu’anhu beliau berkata,
Seseorang datang kepada Rasulullah Shalallahu alaihi Wasallam dan berkata, “
Wahai Rasulullah kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ? “ Nabi
menjawab, “ Ibumu “dan orang tersebut kembali bertanya, “ Kemudian siapa lagi ?
“ Nabi menjawab “ Ibumu “. Orang itu bertanya lagi, “ Kemudian siapa lagi ? “
Beliau menjawab “Ibumu.”Orang tersebut bertanya kembali, “ Kemudian siapa lagi
? “ Nabi menjawab, “ Kemudian ayahmu. “ ( HR Bukhari no. 5971 & Muslim no.
2548 ).
Seorang ibu mempunyai hubungan bathin yang dekat dengan
anaknya. Banyak orang yang sukses karena memiliki hubungan baik dan memuliakan
ke-2 orang tuanya terlebih ibunya. Hal ini dikarenakan Ridha Allah SWT adalah
Ridha orang tua. Doa seorang ibu sungguh tanpa batas di hadapan Allah SWT dan
mudah menembus langit.
Doa seorang
ibu yang dipanjatkan untuk anaknya boleh jadi sangat mudah oleh Allah SWT
kabulkan. Seorang ibu akan selalu mendoakan di setiap nafasnya di kala bermunajat
kepada Allah SWT. Barangkali kita suka mengeluh dengan sifatnya yang cerewet.
Hal ini mengingatkan kembali kenangan bersama dengan almarhumah ibuku tercinta.
Beliau selalu berkata, “ Nanti kalau mama sudah tidak ada, tidak akan ada yang
cerewetin kamu. “
Setelah
sekian lama ibuku tinggal di kediamanku, beliau tiba-tiba ingin pulang ke
rumahnya di bilangan Jakarta Pusat,
rumah dimana banyak kenangan dengan almarhum ayahku tercinta dengan alasan
ingin beres-beres, yang merupakan salah satu hobbynya.
Satu minggu
berlalu kembali kami mengunjungi beliau di kediamannya. Beliau berkata , “
Lihat sudah bersih kan? “ Setelah itu kami hanya saling menanyakan kabar
melalui telepon. Tak terasa 3 minggu berlalu sampai dikabarkan ibuku anfal dan
masuk rumah sakit di bilangan Cikini yang asri. Di hari ke-2 ibuku dirawat, aku
melihat sudah segar dan mau makan. Kala itu kami masih bersenda gurau maklum
aku anak perempuan sendiri karena adikku laki-laki semua dan memintaku untuk
memotong kuku tangan dan kakinya. Ibuku kala itu juga berpesan agar pada hari
Senin besok untuk mengumpulkan seluruh keluarga. Aku berjanji apabila
keadaannya sudah stabil baru akan menghubungi saudara-saudara. Hari minggu sore
aku pamit pulang bergantian jaga dengan adikku. Tanpa firasat apapun keesokan
harinya tepatnya hari Senin jam 09.00 pagi adikku memberi kabar bahwa ibuku
kritis sehingga akhirnya jam 10.00 pagi menghembuskan nafas terakhirnya.
Pada saat
dimandikan tetanggaku yang menemani ibuku berkata, “ Seminggu yang lalu Ibuku
berpesan kalau ada apa-apa dengan dirinya telah menyiapkan semua perlengkapan
mandi ( kain, sabun dll ). Ya Allah sampai begitu persiapan menghadap Sang
Khaliq, mulai dari beres-beres rumah, potong kuku, keluarga kumpul, dan
perlengkapan mandi.
Alhamdulillah
semua prosesnya berjalan dengan lancar.
Mengapa cerita almarhumah ibuku aku ceritakan
disini ? karena beliau adalah seorang ibu yang tangguh dan sempurna.
Ibu ....
adalah orang pertama yang telah merawat kita, jika bukan perjuangan seorang
ibu, mungkin kita tidak akan ada di dunia ini. Seorang ibu adalah penerang
dunia bagi setiap anak yang terlahir di dunia ini.
Tidak dapat
dibayangkan , begitu banyak perjuangan beliau yang telah dikorbankan, baik
tenaga, waktu, pikiran dan harta. Tidak itu saja, pengorbanan yang tidak
terbayangkan selama 9 bulan beliau mampu membawa kita kemanapun.
Puisi untuk
ibu ....
Ibu, Aku Rindu
Kaulah mentari hidupku
Penyemangat di hening kalbu
Karenamulah aku mampu
Menjalani hidup yang penuh lika-liku
Terpaku diri ini menahan rindu
Bila kau tak ada disisiku
Mengapa kau pergi terlebih dahulu
Tanpa menunggu daku
Tak bisa kubalas semua jasamu
Yang sanga berharga bagiku
Senyummu, bagaikan madu
Mengingatnya ku menangis pilu
Aku sangat merindukanmu
Nurhasesi, 18 Februari 2020
Maafkan aku
mama belum banyak yang dapat aku lakukan untukmu. Segala pengorbananmu akan
kuingat dan kukenang selalu.
Mantep betul aias mantul laoshi.... . Mengingatkan kita kepada sosok yg mulia penuh jasa merawat, mendidik dan perantara yg menghantarkan kita ke dunia ini... Truntuk para ibu yg masih terus berjuang merawat anak2nya semoga selau diberi kesehatab lahir batin dan pahala terbaik atas kesabarannya, dan teruntuk ibunda laoshi, ibundaku, dan ibu ibu lainnya yg telah berpulang ke rahmatullah semoga diampuni segala kekhilafannya, diterangi alam kuburnya dan ditempatkan di tempat yg mulia di sisi-Nya.... Lahunna alfatihah.
ReplyDeleteAamiin Yaa Robbal Aalamiin...syukron pak ustd🙏
DeleteSubhanallah, saya setuju banget laoshi. Syifa bersyukur masih punya kesempatan untuk berbakti sama mamah Syifa. Dan semoga ibunda laoshi diterima amal ibadahnya dan bahagia disana karena punya laoshi yang senantiasa mendoakannya. Semangat Laoshi Laoshi adalah seorang ibu dan guru yang hebat 💜💜
ReplyDeleteSeorang ibu memang berjuang memberikan apapun yang dimilikinya kepada anak-anaknya...
ReplyDeleteMamah ..saya selalu memanggil ibu saya.
Sedih.sedih sekali ah klo ingat beliau..